Thursday, August 23, 2018


Peran Pemuda Pertanian dalam Membangun Ekonomi Bangsa di Era Revolusi Industri 4.0

Indonesia telah menginjak Era Revolusi Industri 4.0 atau yang biasa disebut dengan generasi millennial. Generasi dimana semua kegiatan didominasi oleh teknologi digital. Revolusi Industri 4.0 menekan pada pola digital economy, big data, robotic, artificial intelligence. Dengan begitu seseorang ataupun perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan maju melalui program digital yang bersifat disruption. Era ini berpengaruh pada perilaku, cara berpikir, cara bekerja dan cara berkonektivitas satu sama lain. Namun begitu tentu kita harus merespon era ini dengan baik, karena bisa jadi era ini dapat membangun perekonomian bangsa dengan pesat.
Pada era ini Indonesia masih tertinggal dari Negara Malaysia, Thailand, dan Singapura. Beberapa penyebab Indonesia masih kalah ini karena lemahnya higher education and training, science and technology readiness, dan innovation and business sophistication. Inilah yang perlu diperbaiki supaya daya saing kita tidak rendah,” tutur Nasir dalam konferensi pers di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta. Akan tetapi, dalam kurun tiga tahun terakhir di Indonesia dapat kita temukan melejitnya jumlah moda transportasi online. Bermodalkan smartphone dan aplikasi, kini masyarakat akan sangat mudah memperoleh angkutan yang diinginkan untuk mengantar mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa repot mencari, tentu dengan pelayanan fasilitas yang memuaskan. Begitu pula dalam dunia pendidikan, baik perguruan tinggi ataupun tingkat SD, sekarang sudah terdapat aplikasi e-learning yaitu sebuah metode pembelajaran yang  membantu proses belajar siswa. Dalam hal ini jarak tidak menjadi hal yang berarti dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat lebih efisien.
Dalam dunia pendidikan berbagai metode dikeluarkan pada teknologi digital untuk lebih efisien dalam belajar sehingga tidak harus bertatap muka. Akan tetapi kita sering bertanya-tanya apakah tekonogi digital dapat membantu dalam bidang pertanian?? Sebagai mahasiswa Agribisnis yang bergerak dalam bidang pertanian (dalam arti luas), ini menjadi salah satu tugas kami untuk membangun perekonomian bangsa melalui pertanian. Sebelum membahas lebih dalam, mari kita ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pertanian.
            Pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Pertanian dalam arti luas meliputi, hortikultura, tanaman pangan, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Pertanian merupakan pondasi dasar perekonomian bangsa, dengan pembangunan pertanian yang baik akan berimbas pada perekonomian yang stabil. Pembangunan pertanian terhadap perekonomian suatu bangsa adalah berbanding lurus. Suatu bangsa dapat dikatakan menjadi bangsa yang maju apabila seluruh kebutuhan primer rakyatnya terpenuhi yaitu pangan.
            Setelah mengetahui arti dari pertanian, maka kita sebagai pemuda Indonesia yang dikenal dengan Negara agraris patutlah untuk membangun perekonomian bangsa di era revolusi industri 4.0 melalui sektor pertanian berbasis teknologi digital. Salah satu teknologi digital yang terkenal adalah e-Commerce. e-Commerce atau yang disebut dengan perdagangan eletronik merupakan suatu kegiatan menjual, membeli, memesan, dan membayar melalui online. e-Commerce juga dapat dikatakan sebagai bisnis online. Dengan menggunakan e-Commerce, ekspektasi akan peningkatan pemasaran dalam sektor agraria bukan tidak mungkin dapat terwujud, menjadikan pihak konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan dengan memangkas berbagai alur pendistribusian produk.
            Untuk memperkenalkan e-Commerce perlu adanya sosialisasi kepada para petani. Mungkin banyak juga kendala-kendala yang harus dihadapi dalam memperkenalkan e-Commerce, sehingga sebagai generasi muda haruslah kita tidak hanya memperkenalkan tetapi juga ikut berkecimpung langsung dalam dunia pertanian baik dalam on-farm maupun off-farm. Setelah sosialisasi, lakukanlah kegiatan pelatihan e-Commerce kepada para petani supaya ilmu yang didapat dari sosialisai dapat tercerna dengan baik. 
            Contoh e-Commerce dalam bidang pertanian adalah Eragano, Karsa,I Ternak, IWAK, Simbah, Gudang Store, dsb. e-Commerce yang disebut di atas merupakan startup di bidang pertanian. Mari kita bahas satu persatu. Eragano merupakan aplikasi mobile yang menyediakan beberapa layanan pertanian, mulai dari perlengkapan pertanian, sistem pengelolaan sawah, penjualan hasil panen, hingga pemberian pinjaman kepada para petani. Eragano juga membuat sebuah portal media agar para petani bisa mengetahui berbagai informasi terkait dunia pertanian. Karsa adalah aplikasi yang menyediakan informasi pertanian kepada para petani, produsen produk pertanian, serta pemerintahan. Dengan aplikasi ini petani bisa mendapatkan informasi cara menanam yang baik, produsen dan pemerintah juga dapat mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh para petani serta dapat memonitori harga produk pertanian di pasar. I Ternak adalah  startup yang bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk beternak secara online melalui aplikasi mobile dan website,tanpa harus memiliki lahan, keterampilan, dan waktu untuk merawat hewan ternak. Juga menghubungkan market ternak, peternak rakyat atau koperasi ternak, dan investor peternak. IWAK merupakan startup atau perusahaan rintisan digital yang sedang naik daun. iwak melakukan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan lele. startup ini menyediakan platform yang menghubungkan investor dengan keliarga pembudidaya ikan. Simbah adalah aplikasi yang dapat membantu petani apabila petani ingin bertanya-tanya seputar pertanian serta membantu menjual hasil panen langsung kepada konsumen sehingga dapat meningkatkan harga jual hasil panen para petani. Gudang Store merupakan startup yang baru saja lahir sekitar empat bulan yang lalu, untuk saat ini Gudang Store sedang bergerak dalam bidang penjualan benih langsung dari petani, dan untuk kedepannya Gudang Store akan menyediakan segala macam perlengkapan yang dibutuhkan petani, serta menjual hasil panen petani langsung kepada konsumen. Selain itu Gudang Store juga akan bergerak di bidang off-farm yaitu mengolah hasil pertanian lalu dijual. Dalam hal ini Gudang Store belum mempunyai aplikasi tersensdiri, namun pemesanan dapat dilakukan melalui instagram, email, dan OA line.
Dengan adanya bisnis online ini dapat menimbulkan efisiensi dalam sector produksi, informasi, dan pemutus rantai distribusi akan menciptakan kestabilan harga dan kemudahan yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak yang terlibat.

Categories:

0 komentar:

Post a Comment

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About